Cerita, Cinta, dan Kita

Senin, 25 Mei 2020

Atas nama "Teman"

Aku sudah muak terpenjara dalam lingkaran kebohongan dengan dalih pertemanan. Aku bosan dengan semua narasi yang kau karang. Bila memang sudah tak ada lagi tautan dalam hati kita, pergilah cari tempat yang membuatmu nyaman. Aku tidak lagi mau terus mengikutimu, lelah menapaki jejak yang kau tinggalkan di sepanjang jalan.
Mungkin kau tahu, bagaimana rasanya jika yang lain dapat berbicara denganmu atas apa yang mereka ketahui, sedang aku hanya berpura-pura menjadi si tuli dan si bisu atas apa yang kalian bicarakan.

Aku bukan orang yang dengan mudahnya berteman, bisa kau hitung berapa temanku. Bahkan yang kau bilang teman baikku pun bisa kau hitung hanya dengan 5 jari. Sampai saat ini aku pun tak tahu, masihkah kau menjadi teman baikku?

Teman bukan Tuhan yang tahu segalanya tentangmu, teman juga bukan malaikat yang terus mencatat segala yang kau perbuat. Bagimu, seperti apakah teman itu? Apakah aku masuk dalam definisi teman yang kau buat?

Salah satu kekuranganku adalah tak bisa menyembunyikan "ketidaksukaan" pada sesuatu ataupun siapapun. Aku sering menyakiti setelah aku merasa tidak lagi dihargai, tidak lagi dianggap keberadaanku. Aku tidak peduli, karena seperti itulah caraku menunjukkan ketidaksukaanku padamu. Dan hal inilah yang masih menjadi PR bagiku setiap harinya untuk terus berbenah diri.

Sudahlah, aku sudah tak mau tau apapun lagi tentangmu. Aku muak dengan semua kebodohan yang mengatasnamakan teman.
Ceritamu milikmu, ceritaku milikku.

Yogyakarta, 25 Mei 2020
11.27 WIB
Read More

Jumat, 15 Mei 2020

Hari Belum Berganti

Senja belum berpulang
Hari masih belum berganti
Urutan peristiwa hari ini masih mengenang
Aku menjadi pribadi lusuh yang tak tahu diri

Mengukur nikmat dengan jemari di tangan
Tak ingat dengan apa yang sudah dicapai
Aku menggusur kenangan dengan tangis yang tak reda
Aku, manusia hina yang selalu menghitung derita

Berjuta cara ditunjukkan
Namun aku tetap bergeming
Meluluhlantakkan bingkai nikmat yang terpampang lebar
Dusta hati ini melihat mereka bahagia
Sedang aku, masih direndam pilu

Yogyakarta, 15 Mei 2020
9.04 WIB
Read More
Diberdayakan oleh Blogger.

Description

Seorang istri, anak, kakak, adik, dan pendidik.

About Me

Foto saya
Perempuan biasa yang tak pandai bicara

Friendship

Pageviews

About

Untaian kata yang tak pernah henti terurai. Huruf-huruf yang tersedak di tenggorokan, menutup muka untuk keluar. Semakin dalam, semakin sulit diungkapkan. Lewat tulisan aku menyapamu, lewat tulisan aku bercerita dan lewat tulisan aku mengenalmu.