Cerita, Cinta, dan Kita

Sabtu, 03 November 2018

Wahai hati, Tuhanlah pemilikmu.

Teruslah bersabar wahai hati. Tidak akan lama kau bahagia, tidak akan lama kau menangis. Semua sudah diatur sesuai porsinya. Teruslah tegar wahai hati. Tidak ada yg tidak bisa kau lewati, cepat ataupun lambat semua sudah diatur sesuai porsinya.
Tertawalah jika kau butuh bahagia, secukupnya. Menangislah jika kau butuh kecewa, secukupnya. Tak perlu berlebih, karena akan merusak porsi yang telah diatur oleh Tuhanmu.
Sudah dikatakan, jika kau berharap selain pada Tuhanmu, maka kekecewaan yang akan kau dapatkan. Tapi mengapa masih saja kau bersikeras untuk menaruh harapan selain pada Tuhanmu, wahai hati?
Kau memang tak pernah takut ataupun ragu untuk melepaskan apa yang telah engkau punya, karena semua yang ada padamu bukanlah sepenuhnya milikmu. Biarkan pergi jika harus menghilang. Biarkan ada jika harus datang. Kau tak perlu meminta, tak perlu berharap, Tuhan akan memberikannya padamu.
Cukupkan tawamu jika kau sudah merasa bahagia, cukupkan tangismu jika kau sudah merasa lega.
Tak perlu lagi memiliki kepercayaan yang berlebih pada selain Tuhanmu, kau selalu melihat kenampakkan akan kecemburuan Tuhanmu, tapi kau tak pernah peduli.
Percayakan apa yang kau percaya pada Tuhanmu, berharap apa yang kau harapkan hanya pada Tuhanmu. Biarkan Tuhanmu yang mengatur skenario hidupmu, kau hanya aktor yang berlaga di atas arena. Terima saja.

Hariyatunnisa Ahmad
Surakarta, 03 November 2018
Pukul 14.12 WIB
Read More
Diberdayakan oleh Blogger.

Description

Seorang istri, anak, kakak, adik, dan pendidik.

About Me

Foto saya
Perempuan biasa yang tak pandai bicara

Friendship

Pageviews

About

Untaian kata yang tak pernah henti terurai. Huruf-huruf yang tersedak di tenggorokan, menutup muka untuk keluar. Semakin dalam, semakin sulit diungkapkan. Lewat tulisan aku menyapamu, lewat tulisan aku bercerita dan lewat tulisan aku mengenalmu.