Cerita, Cinta, dan Kita

Rabu, 28 Februari 2018

Di sini, di sampingku

Ada hari dimana aku menyerah, dan ia tetap tegak berdiri. Ada hari dimana kami beriringan dengan kokoh menghalau badai. Aku tak mengerti, terkadang aku lelah dan membutuhkan istirahat lalu kembali berdiri dan berjalan bersamanya, tapi ia tak pernah beristirahat sedetikpun, menjauhkan pandangannya dariku saja tak pernah.
Aku pernah dipapahnya, menapaki selintas jalan yang suram, dan aku hanya diam mengikuti. Ia tahu kapan aku harus beristirahat, dan kapan harus berjalan, tak pernah memaksa. Tapi, aku selalu memaksanya untuk tetap berdiri dan melindungiku dari segala serangan yang mungkin datang. Terdengar egois memang, tapi begitu kenyataannya.
Aku tak ingin menjadi orang jahat yang berlindung dibalik tubuhnya, aku pun sama sekali saja, meskipun itu sangat singkat dan tak berarti, aku bisa melindunginya. Namun sayangnya, hal itu tak pernah terjadi.
Aku menyayangkan diriku sendiri yang tak pernah bisa melakukan segalanya sendiri, dan ia harus tetap membantu, dengan atau tanpa paksaan.
Jangan pernah berubah untuk terus berjalan bersamaku, memapahku saat aku mulai menyerah, memberiku ruang untuk beristirahat di saat aku lelah, dan melindungiku dari apapun yang mengancam. Tetaplah seperti sekarang, meski waktu terus berputar dan hari tak akan berhenti, di sini, di sampingku, kuatkan bahumu untukku bersandar.

Surakarta, 28 Februari 2018
22.02 WIB
Read More
Diberdayakan oleh Blogger.

Description

Seorang istri, anak, kakak, adik, dan pendidik.

About Me

Foto saya
Perempuan biasa yang tak pandai bicara

Friendship

Pageviews

About

Untaian kata yang tak pernah henti terurai. Huruf-huruf yang tersedak di tenggorokan, menutup muka untuk keluar. Semakin dalam, semakin sulit diungkapkan. Lewat tulisan aku menyapamu, lewat tulisan aku bercerita dan lewat tulisan aku mengenalmu.