Kelam malam tak banyak
bertutur
Hanya pekatnya yang mewakili
Relung ini entah pergi kemana
Ia menjangkau semua
kemungkinan, hingga tak ada satupun yang di dapat
Tersudut dalam riuhnya dunia
Tak ada mata yang melihat,
menoleh pun enggan
Seperti inikah dunia yang
seharusnya kumiliki?
Tak tegakah Kau membiarkanku
terkapar tanpa teman?
Sepi ini semakin merenggut
jiwaku
Bertemankan pekat malam tanpa
bintang
Bulanpun malu untuk
menampakkan wajahnya
Cepatlah datang hai pagi
Aku menunggumu dibalik jendela
kamar
-Hariyatunnisa Ahmad-
0 komentar:
Posting Komentar