Cerita, Cinta, dan Kita

Jumat, 13 Mei 2016

Entahlah

Kelam malam tak banyak bertutur
Hanya pekatnya yang mewakili
Relung ini entah pergi kemana
Ia menjangkau semua kemungkinan, hingga tak ada satupun yang di dapat
Tersudut dalam riuhnya dunia
Tak ada mata yang melihat, menoleh pun enggan
Seperti inikah dunia yang seharusnya kumiliki?
Tak tegakah Kau membiarkanku terkapar tanpa teman?
Sepi ini semakin merenggut jiwaku
Bertemankan pekat malam tanpa bintang
Bulanpun malu untuk menampakkan wajahnya
Cepatlah datang hai pagi

Aku menunggumu dibalik jendela kamar

-Hariyatunnisa Ahmad-

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Description

Seorang istri, anak, kakak, adik, dan pendidik.

About Me

Foto saya
Perempuan biasa yang tak pandai bicara

Friendship

Pageviews

About

Untaian kata yang tak pernah henti terurai. Huruf-huruf yang tersedak di tenggorokan, menutup muka untuk keluar. Semakin dalam, semakin sulit diungkapkan. Lewat tulisan aku menyapamu, lewat tulisan aku bercerita dan lewat tulisan aku mengenalmu.