Cerita, Cinta, dan Kita

Minggu, 24 Mei 2015

Semangat yang Padam

Hari ini, seperti biasa, aku masih duduk termangu menanti keajaiban datang. Keajaiban yang akan mengubah kehidupanku, keajaiban yang bisa menggugah semangat hidupku. Masih terngiang di telingaku, sebuah kalimat yang sampai saat ini masih sulit aku cerna, "pahamilah bahasa tubuhmu sendiri!". Singkat memang, tapi aku masih mencari arti dari kalimat sederhana itu.
Pernah berpikir untukku mengakhiri semua ini, mengakhiri hidupku yang entah bisa sampai berapa lama lagi, semakin lama semangatku mulai goyah, semakin lama tubuh ini terus berdemo meminta ku untuk berhenti. Sepertinya tubuh ini sudah memulai aksi protesnya, ia lelah untuk terus ku paksakan.
Jika memang haruslah aku berhenti sampai disini, jika memang perjuanganku harus ku sudahi sampai disini, aku hanya meminta, hentikanlah aku dengan baik, Tuhan :')
Hentikanlah perjuanganku yang terasa sia-sia ini, hentikan dengan baik dan perlahan, perlahan sampai aku tak akan bisa merasakan kepedihannya. Kepedihan mendengar racauan orang-orang di sekitarku, kepedihan akan kenangan tak baik yang aku berikan pada orang-orang di sekitarku.
Jiwa ini hanya milikmu, aku tak pernah memiliki hak apapun atas jiwa ini. Jika memang Kau ingin mengambilnya kembali, ambillah, tapi jangan sampai membangunkanku.
Tubuh ini lelah, diri ini sudah tak kuasa, rampaslah kembali apa yang menjadi milikMu ini, Tuhan.
Dulu, semangat ini sungguh tak pernah sulut dalam diri, selalu terus berkobar meminta bara api jika hampir padam. Kali ini, aku sudah tak memiliki persediaan bara api itu, semangat ini hampir padam, aku sudah tak ingin memberikan bara api semangat (lagi) untuk diri ini.
Sudahlah, jika memang Kau menginginkanku untuk terus berjumpa dengan segala ciptaanMu, biarkan aku seperti ini, sampai nanti Kau akan rela dan berbaik hati untuk menjemputku, mengambil apa yang memang milikmu, aku hanya seorang peminjam yang tak tahu diri, seorang peminjam yang tak pandai menjaga, maafkan aku telah mengecewakanMu..

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Description

Seorang istri, anak, kakak, adik, dan pendidik.

About Me

Foto saya
Perempuan biasa yang tak pandai bicara

Friendship

Pageviews

About

Untaian kata yang tak pernah henti terurai. Huruf-huruf yang tersedak di tenggorokan, menutup muka untuk keluar. Semakin dalam, semakin sulit diungkapkan. Lewat tulisan aku menyapamu, lewat tulisan aku bercerita dan lewat tulisan aku mengenalmu.