Cerita, Cinta, dan Kita

Rabu, 27 Mei 2015

Berselimut Rindu

Satu kata lagi
Ia tak ingin keluar,
masih malu dan terus bersembunyi

Dengan jarak tak sampai pandang
Berlalu tanpa berpamit
Tak ada keluh yang lebih melelahkan
Selain berharap rindu meninggalkan

Semakin lama, rindu ini semakin menggerogoti hati,
menyesakkan dada dan menyedak tenggorokan ku
Dengan atau tanpa air mata rindu ini memaksa untuk terus bersembunyi

Suara lembut yang menyapa di setiap pagi, kini ia tengah terlelap dalam pangkuan-Nya

Tenang…

Aku takkan mengganggu tidurmu, aku selalu menyelimuti mu dengan untaian doa

-Hariyatunnisa Ahmad-

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Description

Seorang istri, anak, kakak, adik, dan pendidik.

About Me

Foto saya
Perempuan biasa yang tak pandai bicara

Friendship

Pageviews

About

Untaian kata yang tak pernah henti terurai. Huruf-huruf yang tersedak di tenggorokan, menutup muka untuk keluar. Semakin dalam, semakin sulit diungkapkan. Lewat tulisan aku menyapamu, lewat tulisan aku bercerita dan lewat tulisan aku mengenalmu.