Cerita, Cinta, dan Kita

Senin, 11 Mei 2015

This Is My Kingdom

Aku hanya ingin membagikan sedikit duniaku padamu, setidaknya agar kau lebih mengenalku lewat duniaku, bukan lewat dunia nyata yang ku isi dengan penuh kebohongan.
Aku sangat senang jika bercerita padamu, aku juga sangat antusias mengenalkan duniaku padamu, tapi sepertinya tidak sebaliknya yang aku dapatkan. Kau memintaku untuk lebih membuka pintuku, agar kau memiliki celah untuk bisa masuk, tapi saat pintu sudah mulai ku buka perlahan, kau justru lebih memilih balik badan.
Jika saja seseorang yang lain lebih mengetahui dan lebih mengenal duniaku, apakah hal itu tidak akan menyakitkanmu?
Bukan aku memaksamu untuk mengerti ataupun mengiyakan segala ambisiku. Tapi, aku hanya merasa risih disaat orang yang sangat ku inginkan untuk lebih mengenal duniaku justru acuh, tapi orang yang tak sangat ku harapkan ia justru lebih ingin mengenal duniaku, lantas apa yang bisa aku perbuat?
Meskipun sebenarnya dia bisa saja berkata "udahlah, aku ga ngerti kamu ngomong apa" tapi dia lebih memilih diam dan lebih ekspresif atas antusiasku pada duniaku. Tapi tidak denganmu, kau justru lebih memilih diam dengan senyum "beribu makna", senyum yang entah apakah tak ingin mendengarkan atau tak ingin mengetahui, ataukah senyum masa bodoh, atau mungkin senyum senang. Aku tak bisa menyimpulkan.
Kenapa orang lain bisa lebih menghargai segala aspek duniaku dibanding dirimu? Apa kau memang sudah tak ingin lagi tahu tentang fantasiku yang mungkin sudah melebar tak masuk akal?
Setidaknya aku hanya ingin dihargai, kau bisa lebih merespon apa yang aku utarakan. Kau bisa berjabat tangan dengan penghuni duniaku.
Ah, mungkin kau tidak akan terlalu memikirkannya, kau sudah memiliki pikiran lain yang jauh lebih penting. Tapi sudikah kau ada orang lain yang mengisi duniaku, dan itu bukanlah dirimu?
Sejujur-jujurnya diriku jika kau mengenal duniaku, bila kau hanya mengenalku di dunia nyata, kau tak akan pernah tau bagaimana aku. Maukah kau menerima kebohongan dari diriku dan membiarkan kejujuranku dimiliki oleh orang lain?
Bukan maksud hatiku untuk mendua, aku hanya ingin berbagi keceriaan, tapi sepertinya kau belumlah menjadi orang yang tepat. Dia bisa lebih menghargaiku, merespon meski ia sendiri tak pernah mengerti karena memang duniaku sangat bertolak belakang dengan dunianya, tapi ia bisa belajar untuk menerima semua cerita khayalku yang sama sekali tak pernah masuk di akal. Maukah kau meminta kejujuran dariku? Membiarkanku bersikap seadanya sebagaimana keadaanku di duniaku?
:)

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Description

Seorang istri, anak, kakak, adik, dan pendidik.

About Me

Foto saya
Perempuan biasa yang tak pandai bicara

Friendship

Pageviews

About

Untaian kata yang tak pernah henti terurai. Huruf-huruf yang tersedak di tenggorokan, menutup muka untuk keluar. Semakin dalam, semakin sulit diungkapkan. Lewat tulisan aku menyapamu, lewat tulisan aku bercerita dan lewat tulisan aku mengenalmu.