Cerita, Cinta, dan Kita

Sabtu, 27 September 2014

Rangkulan Senja

Berkali-kali rintik hujan menghujam
Membuka lagi luka lama yang belum kering
Tajamnya pedang yang menghunus, terganti goretan pena yang memutus urat nadi

Sekali lagi menyapa pelangi
Membiarkan warnanya jatuh membasuh
Menyegarkan hati yang kelabu

Berharap kesekian
Nyanyian tanah berteman guruh
Menyepi, hilang bersama ditelaga air mata

Pintu yang masih tertutup
Berkarat untuk dibuka
Kabut selimuti kegundahan jiwa yang gelisah
Menyapu desiran luka yang berserakan
Hidup...
Menghidupkan rindu yang telah terkulai mati
Ditengah deburan ombak
Bernyanyi menyapa senja diujung mentari pasang

-Hariyatunnisa Ahmad-

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Description

Seorang istri, anak, kakak, adik, dan pendidik.

About Me

Foto saya
Perempuan biasa yang tak pandai bicara

Friendship

Pageviews

About

Untaian kata yang tak pernah henti terurai. Huruf-huruf yang tersedak di tenggorokan, menutup muka untuk keluar. Semakin dalam, semakin sulit diungkapkan. Lewat tulisan aku menyapamu, lewat tulisan aku bercerita dan lewat tulisan aku mengenalmu.