Berkali-kali rintik hujan menghujam
Membuka lagi luka lama yang belum kering
Tajamnya pedang yang menghunus, terganti goretan pena yang memutus urat nadi
Sekali lagi menyapa pelangi
Membiarkan warnanya jatuh membasuh
Menyegarkan hati yang kelabu
Berharap kesekian
Nyanyian tanah berteman guruh
Menyepi, hilang bersama ditelaga air mata
Pintu yang masih tertutup
Berkarat untuk dibuka
Kabut selimuti kegundahan jiwa yang gelisah
Menyapu desiran luka yang berserakan
Hidup...
Menghidupkan rindu yang telah terkulai mati
Ditengah deburan ombak
Bernyanyi menyapa senja diujung mentari pasang
-Hariyatunnisa Ahmad-
Rangkulan Senja
10:04:00 PM
No comments
0 komentar:
Posting Komentar