Tangan – tangan kotor
Mulai beterbangan
Menjamah yang tak tersentuh
Menghakimi yang tak bersalah
Semangan membara
Membawa bara api tiang pondasi
Sejenak hancur dan membangun
Untuk apa kau beri bibit yang sempurna
Jika akhirnya kau rampas
Seluruh petikan itu
Dengan bangga
Berkaca penuh wibawa
Tak henti tersungging senyum penghinaan
Dalam deretan jemarimu
Tertumpah sejuta tetes peluh
Darah yang terus mengalir deras
Hingga kaupun tak perduli
-Hariyatunnisa Ahmad-
0 komentar:
Posting Komentar