Cerita, Cinta, dan Kita

Sabtu, 27 September 2014

Dunia (Palsu)

Tangan – tangan kotor
Mulai beterbangan
Menjamah yang tak tersentuh
Menghakimi yang tak bersalah

Semangan membara
Membawa bara api tiang pondasi
Sejenak hancur dan membangun

Untuk apa kau beri bibit yang sempurna
Jika akhirnya kau rampas
Seluruh petikan itu

Dengan bangga
Berkaca penuh wibawa
Tak henti tersungging senyum penghinaan

Dalam deretan jemarimu
Tertumpah sejuta tetes peluh
Darah yang terus mengalir deras

Hingga kaupun tak perduli

-Hariyatunnisa Ahmad-

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Description

Seorang istri, anak, kakak, adik, dan pendidik.

About Me

Foto saya
Perempuan biasa yang tak pandai bicara

Friendship

Pageviews

About

Untaian kata yang tak pernah henti terurai. Huruf-huruf yang tersedak di tenggorokan, menutup muka untuk keluar. Semakin dalam, semakin sulit diungkapkan. Lewat tulisan aku menyapamu, lewat tulisan aku bercerita dan lewat tulisan aku mengenalmu.