Cerita, Cinta, dan Kita

Sabtu, 27 September 2014

Tanpa Judul 4

Satu hati ku jadikan jiwa
Penuh sesal raga ku serahkan
Entah kapan kan ku relakan
Saatnya nanti ku harus terima. . .

Pelangi suram penuh kesedihan
Tak nampak cahaya periangnya
Hingga jingganya berubah kelam

Indahnya kehidupan tak jua ku rasakan
Hingga hidup tak berbekal
Lekas menghilang dicambuk badai
Sampai kisah tak ingin berujung
Terus dan terus tertiup angin
Melambai penuh perih

Lekas terperih rasa ini
Jantung tak mau berhenti pada saatnya
Pergi ! bawalah pedih ini.

Sampai nanti kita bertemu dilain hari
Bermekaran bunga indah diwajah
Rona seri bahagia terpancar


nantikanlah ! tunggulah saat itu ....

-Hariyatunnisa Ahmad-

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Description

Seorang istri, anak, kakak, adik, dan pendidik.

About Me

Foto saya
Perempuan biasa yang tak pandai bicara

Friendship

Pageviews

About

Untaian kata yang tak pernah henti terurai. Huruf-huruf yang tersedak di tenggorokan, menutup muka untuk keluar. Semakin dalam, semakin sulit diungkapkan. Lewat tulisan aku menyapamu, lewat tulisan aku bercerita dan lewat tulisan aku mengenalmu.