Cerita, Cinta, dan Kita

Sabtu, 27 September 2014

Hujan Diawal April

Langit kembali membawaku mundur
Meresonansi  pikiran ke masa yang telah lewat
Membendungnya dan selalu menyimpannya
Hingga saatnya akan tertumpah ruah
Segala kenangan yang terbuang

Dalam rintik hujan yang turun membasahi
Pergi dan terurai bersama dengan semua kepedihan

Membalut luka yang kian menganga
Bersama dengan sebentuk senyuman penuh warna
Terjawab kesedihan yang terselip dalam riang
Memacu semangat yang semakin luntur
Membuka titik terang kehidupan

Membuka celah yang terus melebar
Kaki-kaki kecil yang dulu berlari
Dibatas jalan itu, melintas dihadapanku
Tawa-tawa riang tanpa beban

Semakin jauh berjalan
Merasuk memenuhi relung
Hingga tak lagi temui jalan kembali
Kenangan yang semakin hidup
Kian membuncah terpukul waktu

Aku rindu

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Description

Seorang istri, anak, kakak, adik, dan pendidik.

About Me

Foto saya
Perempuan biasa yang tak pandai bicara

Friendship

Pageviews

About

Untaian kata yang tak pernah henti terurai. Huruf-huruf yang tersedak di tenggorokan, menutup muka untuk keluar. Semakin dalam, semakin sulit diungkapkan. Lewat tulisan aku menyapamu, lewat tulisan aku bercerita dan lewat tulisan aku mengenalmu.