Cerita, Cinta, dan Kita

Kamis, 12 Juni 2014

Senyuman Terakhir

Detik terakhir ku adalah saat ini
Memandangi wajahmu yang tak berisyarat
Senyuman terakhirmu adalah runtuhan hatiku

Aku tak berkata dan tak bersuara
Waktu bersamamu telah ku habiskan
Memeluk tubuhmu yang tak mendekapku
Senyum terakhirmu adalah tetesan air mataku
Aku tak bergerak dan masih terluka

Aku …..

Coba bertahan saat tubuhmu tertutup
Keranda hijau telah membawamu
Tanah merah telah menguburmu

Jauh dari bayang – bayangku
Aku mengingatmu ….

Senyuman terakhir yang telah kau berikan
Menjadi obat dalam hati yang terluka

Aku masih mengingatmu
Senyuman terakhir dan kenangan itu
Menjadi obat diwaktu sepiku

Kala aku mengenangmu

-Hariyatunnisa Ahmad-
Diberdayakan oleh Blogger.

Description

Seorang istri, anak, kakak, adik, dan pendidik.

About Me

Foto saya
Perempuan biasa yang tak pandai bicara

Friendship

Pageviews

About

Untaian kata yang tak pernah henti terurai. Huruf-huruf yang tersedak di tenggorokan, menutup muka untuk keluar. Semakin dalam, semakin sulit diungkapkan. Lewat tulisan aku menyapamu, lewat tulisan aku bercerita dan lewat tulisan aku mengenalmu.