Musuhmu bertalun
Menggebu bara api
Menyulut semangat dalam dada
Kawanmu berhenti
Denyut nadi melemah
Semua sejenak terhempas
Terlempar dalam dimensi tanpa batas
Pusaran hitam mulai menggulung
Menghanyutkan jiwa – jiwa kotor
Hadapi kenyataan
Tak semudah memberi kepalsuan
Pamrih musuhmu tak letih
Resapi kehadirannya
Tanggapi kehatian – hatinya
Membaca hati pikiran yang suci
Beribu noda terkoyak nyawa
Ratusan jiwa melayang tak tentu arah
-Hariyatunnisa Ahmad-