Cerita, Cinta, dan Kita

Kamis, 19 Mei 2016

Perpisahan

Memang tegar tak semudah membalikkan telapak tangan. Setelah lama kau biarkan aku menggantungkan harapanku di pundakmu, akhirnya kau biarkan aku jatuh dan berusaha menyelamatkan diriku sendiri. Kenapa setelah aku terbiasa denganmu, dengan tega kau lepaskan aku, kau ingin mengajarkan ku menjadi wanita tegar? Ya, aku bisa. Tapi tak secepat itu. Masih berat bagi ku merelakanmu pergi dengan jalanmu, dan kau membiarkan ku berjalan di jalanku. Melihatmu yang kian menjauh dari pandangan. Rupanya memang sangat sulit masih bisa tersenyum di depanmu, masih bisa memaklumi segala kesibukanmu, masih bisa memberimu semangat agar kau tak merasa sendiri. Tapi aku? tak ada yang menguatkan, segalanya aku lakukan sendiri. Benarkah tak ada celah di sibukmu untukku? Benarkah aku memang tak bernilai untukmu? Selalu, setiap dalam sibukmu kau acuhkan ku. Kau tahu? Aku tidak setegar itu. Dan aku menyadarinya, ternyata aku bukan wanita tegar :)

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Description

Seorang istri, anak, kakak, adik, dan pendidik.

About Me

Foto saya
Perempuan biasa yang tak pandai bicara

Friendship

Pageviews

About

Untaian kata yang tak pernah henti terurai. Huruf-huruf yang tersedak di tenggorokan, menutup muka untuk keluar. Semakin dalam, semakin sulit diungkapkan. Lewat tulisan aku menyapamu, lewat tulisan aku bercerita dan lewat tulisan aku mengenalmu.