Dear sahabatku tercinta,
Bagaimana kabarmu setelah hari penghakiman itu? Maaf, mungkin cara kami seperti menghakimimu, tapi sebenarnya kami sangat peduli padamu.
Hanya dengan tulisan aku bisa bercerita dan berekspresi, aku tak pandai merangkai kata lisan yang pantas untuk diucapkan, maka dari itu aku lebih memilih menulisnya untuk meluruskan maksudku.
Maaf jika lisan ini banyak menggores luka dihatimu, mungkin kau takkan pernah lupa akan apa yang aku ucapkan. Aku sadar banyak kata pahit yang terlontar dari bibirku, banyak komentar pedas yang aku ucapkan padamu.
Bukankah kau sudah dewasa, sobat? Luaskanlah pikiranmu, jangan terlalu sempit apa yang kau pikirkan tentang kami. Bukan maksud kami tak suka kepadamu, bukan pula karena kami malu memiliki teman sepertimu, tapi apalah gunanya teman jika tak bisa saling mengingatkan?
Kami, termasuk aku hanya ingin kau terlihat lebih baik didepan orang lain, kami hanya risih mendengar kabar negatif tentangmu sobat, kau sudah menjadi bagian dari kami, kami tak mungkin memintamu untuk menjadi orang lain, dengan dirimu yang sudah sepenuhnya menjadi dirimu sendiri, sudah cukup bagi kami untuk menerimamu.
Tolong, janganlah kau berpikiran negatif tentang kami. Kami hanya ingin membangun citra baik dirimu, kami memang tak pernah peduli dengan perkataan orang lain tentangmu, tentang kita, tapi apakah kami salah ingin membuat mereka bisa membuka mata tentangmu? Selama ini mereka hanya memandang sebelah mata padamu, pada kita, tapi semoga dengan kejadian ini mereka bisa membuka kedua mata dan hatinya untuk melihatmu, melihat kita ^^
Sahabat yang mencintai dan menyayangimu
Aku dan kau tetap menjadi "Kita"
9:55:00 PM
No comments
0 komentar:
Posting Komentar