Cerita, Cinta, dan Kita

Kamis, 12 Juni 2014

Selendang Hati

Setelah hati kau tinggal pergi
Kini kau mencari dan mendaki
Mengharapkan sebuah pelangi datang menghampiri
Bagai bidadari ….

Entah apa yang kan kau bawa
Dalam kelamnya rinai hujan di udara
Hingga kepahitan terasa fana
Keasrian yang lenyap ditelan dunia
Tak mampu membuatmu jera

Cinta manakah yang kan kau pilih
Samudra hati, telaga suci takkan membuatmu pamrih
Sampai asingnya kata yang kau ucap lirih
Dan membuat nurani ini terasa perih

Hilanglah dalam kegelapan
Sampai kau tiada tertahan
Menepis segala kerinduan
Hingga datang badai hujatan
Kau tetap tegar berjalan menapaki jejak kehidupan

Ringankah bebanmu kini?
Hingga terlepas dari kepalsuan hati
Kau ucap janji tanpa kau ingkari
Namun sudut hati tak dapat dipungkiri

Dan kini kaupun mati !

-Hariyatunnisa Ahmad-
Diberdayakan oleh Blogger.

Description

Seorang istri, anak, kakak, adik, dan pendidik.

About Me

Foto saya
Perempuan biasa yang tak pandai bicara

Friendship

Pageviews

About

Untaian kata yang tak pernah henti terurai. Huruf-huruf yang tersedak di tenggorokan, menutup muka untuk keluar. Semakin dalam, semakin sulit diungkapkan. Lewat tulisan aku menyapamu, lewat tulisan aku bercerita dan lewat tulisan aku mengenalmu.