Datang lagi sepucuk surat
menggulung dihadapan
Menyusuri jejak – jejak kisah
yang tak dikenal
Untuknya ku musnahkan segala
angan
Menyapu setiap bulir air yang
menyapa terpental
Singgah dalam relung yang tak
bertepi
Menyerukan suara – suara asing
yang menghampiri mendekat
Mengetuk setiap derap langkah
yang menggenang
Menyatukan rangkaian yang
terpisah
Dengan arah yang tenang
menggapai impian
Mencari jalan keluar
Disetiap pertempuran…
Menyiapkan jalan terbaik untuk
menghancurkan
Bertemu arah yang menyesatkan,
itu lebih baik !
Lalu apa kendalamu untuk
menghalangiku?
Berlarilah !
Berlari hingga tak ada yang
akan menjemputmu
Aku muak !
Memusuhi setiap lintas alam
dimata
Menata masa tak harus kaku,
semua bisa indah meski melekuk
Lalu untuk apa garis lurus yang
kau buat?
Untuk menusukmu kemudian?
Atau untuk terus menodongmu,
memaksamu untuk terus berdiri meski kau tak mau?
-Hariyatunnisa Ahmad-